Nama Somad sempat ramai dibicarakan beberapa tahun lalu. Ia adalah anggota geng motor di Bandung yang viral karena ditangkap langsung oleh Kang Dedi Mulyadi. Saat itu, Somad dan teman-temannya kerap membuat onar di jalanan, hingga akhirnya dibina dan dikirim ke barak militer untuk pembinaan karakter.
Banyak yang mengira hidup Somad akan berakhir di jalanan. Tapi takdir berkata lain. Setelah menjalani masa pembinaan, ia berubah menjadi pribadi yang lebih disiplin. Bahkan sempat bergabung dengan militer dan hidup lebih tertata. Tapi cerita tak berhenti di sana. Berkat keberuntungan dan tekadnya, Somad mengambil langkah mengejutkan: keluar dari dunia militer dan mempersembahkan hadiah terbesar untuk orang tuanya—membiayai mereka naik haji.
Somad adalah potret anak muda yang sempat kehilangan arah. Tumbuh di lingkungan keras, ia bergabung dengan geng motor sejak usia remaja. Dunia malam, balapan liar, hingga bentrok antar kelompok sudah jadi rutinitasnya. Hingga suatu hari, saat melakukan konvoi liar, ia tertangkap tangan oleh Kang Dedi Mulyadi dan diberi pilihan: masuk tahanan atau ikut pembinaan militer.
Somad memilih opsi kedua. Ia dikirim ke barak militer di Lembang untuk menjalani pelatihan fisik dan mental. Di sanalah ia mulai mengenal kedisiplinan, tanggung jawab, dan arti kehidupan yang sesungguhnya. Selama dua tahun, ia mengubah gaya hidupnya secara total dan bahkan diterima menjadi anggota tentara kontrak di salah satu kesatuan TNI AD.
Meski kehidupannya sudah stabil, Somad selalu merasa masih ada yang kurang. Ia ingin membalas kebaikan orang tuanya, terutama ibunya yang selalu mendoakan di setiap sujud malam. Namun gaji sebagai tentara kontrak belum cukup untuk membiayai haji yang biayanya cukup tinggi.
Suatu hari, teman lama Somad mengenalkan platform BENIHTOTO. Di dalamnya ada permainan Mahjong Ways yang bisa dimainkan secara santai. Awalnya Somad hanya bermain untuk hiburan di waktu istirahat. Namun ia memainkan dengan penuh tanggung jawab, memakai saldo kecil, dan bermain dengan tenang tanpa ambisi besar.
“Saya main buat refreshing aja. Tapi saya juga belajar ritmenya, kapan harus berhenti, kapan saat yang tepat. Lama-lama saya paham polanya,” kata Somad.
Setelah beberapa minggu bermain, Somad tiba-tiba mengalami kemenangan beruntun yang mengubah jalan hidupnya. Tanpa disangka, nominal yang terkumpul cukup besar. Ia langsung tarik dana ke rekening pribadinya dan menghindari euforia berlebihan.
Ia menyimpan sebagian untuk masa depan, dan sisanya ia gunakan untuk tujuan mulia: menunaikan ibadah haji kedua orang tuanya. “Saya nggak pikir dua kali. Ini rezeki dari Allah lewat jalur tak terduga. Saya tahu siapa yang paling berjasa dalam hidup saya,” tuturnya haru.
Beberapa bulan setelah kemenangan itu, Somad memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak militernya. Ia ingin fokus pada keluarganya, memperbaiki hubungan sosial, dan mulai membangun bisnis kecil di bidang kuliner bersama adiknya.
Keputusan itu membuat banyak orang terkejut, tapi bagi Somad, itu keputusan yang penuh kedamaian. “Saya sudah merasakan kerasnya dunia jalanan, disiplinnya dunia militer, dan sekarang saya ingin hidup tenang, jujur, dan bermanfaat,” jelasnya.
Keberhasilannya menaikkan haji orang tua menjadi bukti nyata bahwa setiap orang punya kesempatan untuk berubah dan membahagiakan keluarga dengan caranya masing-masing.
Somad kini sering diundang ke pesantren dan forum pemuda untuk membagikan kisah hidupnya. Ia mengajak anak-anak muda untuk tidak mudah terpengaruh lingkungan negatif dan tidak malu berubah meskipun punya masa lalu kelam.
“Nggak ada kata terlambat. Kalau saya yang dulu bengal bisa berubah dan bikin orang tua bahagia, kalian juga bisa,” pesannya penuh semangat. Ia juga mengingatkan bahwa platform seperti BENIHTOTO bisa bermanfaat, asal digunakan dengan niat baik dan kontrol yang sehat.
Kisah Somad mengajarkan kita bahwa hidup bisa berputar 180 derajat. Dari anak jalanan, ke militer, lalu menjadi inspirasi di lingkungan sosialnya. Kemenangan di Mahjong Ways lewat BENIHTOTO bukan hanya soal uang, tapi menjadi momen penting yang ia ubah menjadi kebaikan nyata untuk orang tua dan masyarakat.
Hidup bukan soal bagaimana kita memulainya, tapi bagaimana kita memilih jalan keluar dari masa lalu dan memanfaatkan setiap peluang untuk menjadi versi terbaik dari diri kita.