Gplzone.net – Jalur wisata Gunung Bromo ambles, Sebuah kabar kurang menyenangkan datang dari kawasan wisata andalan Jawa Timur, yaitu Gunung Bromo. Pada Selasa, 16 November 2021 lalu, sebuah peristiwa alam terjadi yang cukup menghebohkan masyarakat, khususnya para wisatawan dan pelaku industri pariwisata.
Jalur utama menuju Gunung Bromo dari arah Tosari, tepatnya di Desa Baledono, Kabupaten Pasuruan, di laporkan ambles akibat hujan deras yang mengguyur daerah tersebut sejak siang hingga sore hari..
Lokasi Kejadian, Desa Baledono, Tosari
Desa Baledono yang terletak di Kecamatan Tosari memang menjadi salah satu pintu masuk favorit wisatawan untuk menikmati panorama Gunung Bromo dari sisi utara. Sayangnya, karena kontur geografisnya yang berada di kawasan pegunungan dengan struktur tanah yang labil, daerah ini memang cukup rentan mengalami bencana alam seperti longsor, terutama saat musim hujan.
Menurut laporan warga setempat, amblesnya jalan tersebut terjadi secara tiba-tiba setelah hujan deras mengguyur sejak pukul 13.00 WIB hingga menjelang sore. Akibatnya, sebuah jalan sepanjang 30 meter dan lebar sekitar 3 meter amblas ke bawah, menyebabkan retakan besar di badan jalan dan membahayakan para pengguna jalan yang melintas.
Kesaksian Warga dan Tindakan Awal
Kepala Desa Baledono, Mas Prapto, mengungkapkan bahwa peristiwa ini tidak menimbulkan korban jiwa karena terjadi saat lalu lintas cukup sepi. “Hujan mulai jam 1 siang sampai sore, kemudian longsor,” ujar Prapto. Ia juga menambahkan bahwa akses jalan sempat di berlakukan satu arah untuk mencegah kecelakaan, terutama bagi kendaraan roda empat dan kendaraan besar yang sering melintasi jalur ini.
Pihak desa segera melakukan koordinasi dengan dinas terkait agar penanganan darurat dan perbaikan segera dilakukan, mengingat jalur ini merupakan akses utama menuju spot wisata populer seperti Penanjakan 1 yang terkenal sebagai tempat terbaik untuk melihat matahari terbit di Bromo.
Penyebab Amblesnya Jalur Wisata Gunung Bromo
Fenomena jalur wisata Gunung Bromo ambles ini bukan kejadian pertama yang terjadi di kawasan pegunungan aktif seperti Bromo. Faktor utama dari kejadian ini adalah curah hujan yang sangat tinggi yang menyebabkan tanah menjadi jenuh air dan tidak mampu lagi menahan beban. Selain itu, tebing-tebing di sepanjang jalan yang minim penguatan dan tidak di lengkapi sistem drainase memadai membuat air menggerus lapisan tanah hingga akhirnya terjadi longsor dan retakan aspal.
Kondisi ini juga di perparah oleh aktivitas kendaraan berat dan pariwisata yang padat di musim liburan, yang mempercepat degradasi jalan tanpa di imbangi perawatan infrastruktur secara rutin.
Imbas Terhadap Aktivitas Wisata
Peristiwa ini tentu membawa dampak signifikan terhadap sektor pariwisata. Gunung Bromo di kenal sebagai salah satu destinasi wisata alam paling ikonik di Indonesia. Setiap tahunnya, ribuan wisatawan lokal maupun mancanegara datang untuk menyaksikan keindahan alamnya. Namun, dengan jalur wisata Gunung Bromo ambles, banyak wisatawan yang harus mengubah rute perjalanan atau bahkan menunda kunjungan mereka.
Pelaku usaha pariwisata lokal seperti penginapan, penyedia jasa jeep, dan pedagang pun terkena imbas. Penurunan kunjungan berarti menurunnya pendapatan mereka, terlebih bagi masyarakat yang sangat menggantungkan hidup dari sektor ini.
Solusi dan Tindakan Perbaikan
Pemerintah Kabupaten Pasuruan bersama Dinas PU dan BPBD langsung bergerak cepat dengan melakukan peninjauan dan mengerahkan alat berat untuk membersihkan material longsor. Jalan yang ambles pun mulai di perbaiki secara bertahap, dengan prioritas pada penguatan struktur tebing dan perbaikan saluran drainase. Namun, perlu di sadari bahwa solusi jangka pendek tidak cukup. Perlu adanya perencanaan mitigasi bencana yang matang, seperti:
- Pemetaan daerah rawan longsor
- Pembuatan tanggul penahan dan bronjong
- Edukasi masyarakat lokal mengenai tanda-tanda potensi longsor
- Pembatasan beban kendaraan yang melintas
- Revitalisasi sistem drainase kawasan wisata
Alternatif Jalur Menuju Gunung Bromo
Bagi wisatawan yang ingin tetap melanjutkan perjalanan ke Gunung Bromo tanpa melalui jalur Tosari yang terkena dampak, berikut beberapa alternatif rute yang bisa di gunakan:
- Via Probolinggo, Cemoro Lawang: Jalur ini adalah yang paling populer karena infrastruktur yang lebih siap dan banyaknya pilihan akomodasi.
- Via Malang, Tumpang, Gubugklakah: Rute ini menawarkan pemandangan yang menakjubkan, tapi medannya lebih berat dan memerlukan kendaraan khusus seperti jeep.
- Via Lumajang, Senduro: Cocok bagi wisatawan yang ingin menikmati sisi selatan Bromo dan menghindari jalur mainstream.
Keindahan Bromo Tak Luntur Meski Dihantam Longsor
Meski jalur wisata Gunung Bromo ambles, pesona alam Gunung Bromo tetap tak tergantikan. Keindahan kaldera, padang savana, dan matahari terbitnya masih menjadi magnet yang kuat bagi wisatawan. Tapi kejadian ini menjadi peringatan penting bahwa keindahan alam juga menyimpan potensi bahaya yang harus di waspadai. Sebagai wisatawan, penting untuk selalu mengikuti informasi terbaru, memperhatikan kondisi cuaca, dan menghargai peringatan dari petugas di lapangan.
Baca juga: Panduan Liburan Seru di Riau : Tips dan Trik Praktis
Kesimpulan
Jalur wisata Gunung Bromo ambles memang jadi kabar yang cukup mengejutkan, tapi ini juga menjadi momentum untuk mengevaluasi kembali kesiapan infrastruktur dan sistem mitigasi bencana di kawasan wisata alam. Kita semua punya peran dalam menjaga keindahan dan keselamatan kawasan ini, baik pemerintah, warga lokal, pelaku wisata, maupun wisatawan.
Jadi, tetap waspada, terus update informasi, dan jangan biarkan semangat menjelajah keindahan Bromo padam hanya karena satu rintangan.